FRIENDSHI(T)
Karena
persahabatan bukan hanya sebatas omong kosong.
Sebelumnya penulis sudah
lama ingin menuangkan cerita ini kedalam bentuk tulisan pribadi meski penulis
sadar bahwa EYD atau tata bahasa penulis belum benar, tapi dari pada disimpan sendiri
dalam khayalan lebih baik dituangkan agar bisa dibaca berulang-ulang.
Cast :
Erza Rinrin Sapenk Nola Yuli Orin
Zaky Bella Oni Reza Hansyu
Dea Barjo Bayu Rizky Ridwan
Tya Ajim Asdan Citra Sinta
Ini cerita tentang 4
orang sahabat yang sangat populer di SMA PGRI Cicalengka , dimana ke 4 nya
merupakan anak dari orang kaya selain itu mereka memiliki kepopuleran karena
kegiatan di sekolahnya. Mereka adalah : Erza, Zacky, Dea,Tya. Persahabatn
mereka di kagumi oleh semua anak SMA PGRI Cicalengka karena kompak dan bisa
dibilang “Friendship Goals” tapi itu semua hanya nampak diluar tapi
“didalamnya” itu semua berbeda...
2.“Sebuah
Pengakuan”
Hari
ini menjadi hari yang sangat berbeda, ya Erza merasakan cinta untuk pertama
kali. Cinta terhadap sahabatnya sendiri. Setelah pulang sekolah Erza langsung
ke studio radio sekolah, ya Erza selain anggota PMR dia juga sebagai announcer, sebenarnya banyak banget
kegiatan Erza bisa dibilang paling banyak diantara ke 3 sahabatnya. Osis, Irma,
TKJ, Broadcasting, dan PMR, semua itu Erza ikuti tanpa lelah, ya mungkin saja
itu cara Erza untuk mengisi waktu daripada diam dirumah.
“Eh,Ka Erza hari ini siaran atau
nge training Nurul ?.” tanya Rizky.
“Siaran ki, nanti minggu
depan training si Nurul nya.” Balas Erza.
Jika
Erza memiliki lebih dari 3 kegiatan di sekolah, berbeda halnya dengan Dea dan
Tya mereka hanya mengikuti satu eskul saja, dan itu pun eskul yang sama yaitu
seni tari. Karena memiliki eskul yang sama, kedekatan Dea dan Tya bisa dibilang paling
erat.
Dea
Intro
Dea
Anisa, gadis berkulit sawo matang bertubuh mungil ini memang unik, karena
diantara Erza, Zacky, dan Tya dialah yang paling konyol. Ceplas-ceplos
kebiasaanya, bahkan Dea tak segan segan bercanda dengan seorang guru yang jelas
jelas galak. Mungkin dari segi fisik Dea tidak secantik Tya tapi bukan berarti
dia tidak goodlooking. Kadang dia
suka menjadi bahan candaan oleh Sinta, Orin, Ijay dan Mirna di kelas, namun dia
terkenal cuek alasannya satu, dia bisa saja “membeli ucapan” orang orang yang
menghinanya. Dan itu bukan hanya sekedar kiasan, Dea memang anak dari Wakil
Manager sebuah perusahaan yang cukup besar di Bandung dan orang tuanya salah
satu donatur untuk pembangunan di SMA PGRI, jadi bisa dibilang Dea kaya banget
hanya saja tidak sinkron dengan penampilan dan wajahnya.
/// Ruang Seni Tari///
“Lu, tau gak sekarang si
Erza agak aneh sikapnya” tutur Dea
“Tapi dia ga se aneh lu”
timbal Tya.
“Gua serius Anjing !! Gua
curiga deh jangan jangan”
“ Jangan nge gas Goblok,
biasa aja ngomong nya.”
“Si Anjir hahaha lu juga”
“Emang aneh kenapa ? soal
si Erza yang liatin Jekul mulu “
“Iya aneh gak sih lu, kan
kita pernah ikrar inget gak ? kalau diantara kita jangan ada yang sampai cinlok “
“ Jadi menurut lu si Erza
cinlok ke Jekul ? mustahil anjing !!”
“Di dunia ini gada yang mustahil,
Tai ! apalagi sekarang ada LGBT dimana mana, jangan sampe cuy jangan sampe si
Erza gitu juga”
Dea memang anti LGBT garis keras, berbeda dengan Tya. Dia
memang tidak pro LGBT tapi dia lebih memilih untuk tidak mencampuri keputusan
seseorang untuk menjadi LGBT, untuk urusan dosa dunia dan akhirat baginya dia
tidak bisa menilai karena pada dasarnya manusia memang sudah menjadi tempatnya
dosa hanya saja dosa nya yang berbeda beda.
“ Baik, ayo kita mulai
latihan tari hari ini yaitu tari Merak, dan buat kelompok tari Payung tolong
berkumpul disebelah ujung sana dan tari Saman di pinggir meja sini “ Ujar Bu Riska
pelatih eskul seni tari.
/// Lapangan Sekolah///
“ Oper sini , Penk gua
kosong” ujar Ajim
“ Itu jaga jaga si Ajim
jangan sampai lolos” tutur Barjo
“Ambil , Jek !! “
“Sini Jim !”
*dashhhhh*
“Goal !!! Mantap kapten “
ujar Sapenk
Sorak sorai para siswi siswi yang masih berada di sekolah
membuat suasana menjadi hidup. Tim Futsal SMA PGRI memang sedang berlatih untuk
mengikuti turnamen FUTSAMA (Futsal Antar SMA) yang di selenggarakan oleh salah
satu kampus di Bandung.
“Gimana pak sudah bagus
kan ? performa tim kita udah siap tanding kan .“ ujar Pak Arief Coach Tim Futsal SMA
PGRI.
“ Seperti biasa, bagus
dan saya yakin tahun ini kita akan menang lagi.” timbal Kepala Sekolah
*pritttttt*
“Yoo hey hey istirahat
dulu 30 menit”.
“Siapp pak !!!”
Istirahat
30 menit ini memang suka dijadikan ajang caper oleh siswi siswi yang dari tadi
nongkrong dari pinggir lapangan. Ada yang datang membawa minuman untuk
diberikan, ada yang menawarkan untuk mengelap keringat pemain, tapi ada pula
yang menjadikan istirahat ini menjadi ajang bucin salah satunya Barjo dan Orin.
“Duhh, bucin bisa kali
nanti ajah jangan disini “ ujar Oni
“ Iri bilang Bos !!
hahaha” balas Barjo sambil meneguk air mineral pemberian pacarnya.
“Huhh , apasih ni ga papa
kali da sayang atuh “ timbal Orin.
“Makanya cari atuh Ni,
tuh liat si Jekul sang panutan ahahah” goda Sapeng.
Candaan Sapeng tidak digubris kesekian kalinya oleh
Zacky, mungkin memang Zacky tidak ingin bercanda atau jangan jangan sebenarnya
Zacky dalam hati menaruh cemburu melihat kedekatan Orin dan Barjo mengingat
Zacky baru saja putus dengan Elia.
“Ehh habis ini mo pada ke
basecamp si Ajim ga cuy ?” tanya Oni
“Gas, Kuy !!” seru Barjo
Langit sore mulai terlihat, warna oren yang menyapa mata
mengisyaratkan untuk segera bergegas kerumah. Keadaan di sekolah pun mulai
terasa sepi, hanya ada beberapa orang yang masih ada di sekolah. Anak- anak
seni tari sudah pulang dari tadi termasuk Tya dan juga Dea. Zacky yang sudah
berada diatas motor terlihat memainkan Handphone, mengetik WA sepertinya.
Za,
lu mau pulang bareng ma gua gak ? (16.15)
Duluan
aja Jek (16.18)
Oh,
ya Jek gua mau bicara sesuatu ama lo (16.18)
Okok
gua duluan ya Za, bicara soal apa? (16.20)
Nanti
aja (16.21)
Sippp
ke rumah gua aja ntar, tiati lu (16.23)
///
Rumah
Zacky///
Jek
gua udah depan rumah lu nih (19.45)
Ohhh
bentar Za gua kedepan sekarang tunggu yee (19.47)
Yaa
(19.51)
Gugup,itulah yang
dirasa Erza karena malam ini ada sesuatu
yang ia ingin sampaikan kepada Zacky. Sahabat yang di WA nya barusan belum
keluar dari rumahnya yang berwarna hijau muda itu. Kebiasaan, Zacky memang
sering membuat orang lain menunggu lama ditambah malam ini lumayan dingin membuat
Erza sedikit mengigil. Untung saja Zacky segera keluar.
“Ehh za sini masuk
ke dalem “ ajak Zacky
“Ga usah, jek sini ajah
ga enak sama bokap nyokap lu” timbal Erza
“ Emang lu mo ngomong
apaan si gabisa di VN ajah ahaha”
“Hmm sebenernyaa...”
“Sebenernya apa za ?”
“Sebenernya gua udah lama
mau ngomong ini ama lu, gua udah pendem tapi..”
“Tapi ? apasih za ? “
“Tapi .... lu jangan
kaget sama marah yaa, gua ga mau nyimpen
ini lama lama “
“iyaa.. “
“Hmmm... Gua suka ama lu
jek “
Ucapan Erza yang terlontar seketika menghentak pikiran
Zacky di pekatnya malam, Tak ada balasan yang Zacky beri kepada Erza, dia hanya
mengigigit bibir bawah sambil menahan amarah. Sedangkan Erza yang telah memberikan
sebuah pengakuan tentang perasaanya yang dia pendam selama ini tak berani
menatap wajah Zacky. Dalam tunduknya dia seakaan menjeda perkataan selanjutnya.
“Gua... gua.. tau lu
pasti gak bisa nerima kata kata gua tadi, tapi jek gua gabisa terus memendam
rasa ini ama lu ! gua pengen lu tau perasaan gua selama ini, gua suka sama lu”
sambung Erza
“Lu udah gila ? Hah? Gua
masih normal Anjing !, Freak lu bangsat !”
bentak Zacky
“ Tapi..”
“Za, gua arghhhh... lu kenapa sih ? kenapa ? lu .. lu mending balik
sekarang deh , terus ga usah deket deket gua “
“Jek ! dengerin dulu”
Zacky langsung meninggalkan Erza tanpa membalas
perkataannya yang terakhir. Sakit,kini yang Erza rasa. Malam itu dia mengutuk
dirinya sendiri dalam hati seharusnya dia tidak langsung mengatakan isi
hatinya. Karena satu hal yang pasti penolakan yang Erza terima, tetapi meski
mengalami penolakan ada satu kelegaan yang ia rasakan setidaknya dia sudah
berani mengungkapkan isi hati. Air mata tak kuasa Erza bendung kala itu dan
merasa dirinya kini sedang di tertawakan sang malam.
-Next Part-
No comments:
Post a Comment