FRIENDSHI(T)
Karena
persahabatan bukan hanya sebatas omong kosong.
Sebelumnya penulis sudah
lama ingin menuangkan cerita ini kedalam bentuk tulisan pribadi meski penulis
sadar bahwa EYD atau tata bahasa penulis belum benar, tapi dari pada disimpan sendiri
dalam khayalan lebih baik dituangkan agar bisa dibaca berulang-ulang.
Cast :
Erza Rinrin Sapenk Nola Yuli Orin
Zaky Bella Oni Reza Hansyu
Dea Barjo Bayu Rizky Ridwan
Tya Ajim Asdan Citra Sinta
Ini cerita tentang 4
orang sahabat yang sangat populer di SMA PGRI Cicalengka , dimana ke 4 nya
merupakan anak dari orang kaya selain itu mereka memiliki kepopuleran karena
kegiatan di sekolahnya mereka adalah : Erza, Zacky, Dea,Tya. Persahabatn mereka
di kagumi oleh semua anak SMA PGRI Cicalengka karena kompak dan bisa dibilang
“Friendship Goals” tapi itu semua hanya nampak diluar tapi “didalamnya” itu
semua berbeda...
3.“Jarak”
/// Rumah Erza ///
Ingin
rasanya Erza langsung membenamkan wajahnya ke kasur, dan teriak sekencang
kencangnya. Bodoh, goblok, tolol, ucapan sumpah serapah itulah yang ia alamatkan
kedalam dirinya sendiri. Tetapi jauh di lubuk hatinya yang terdalam dia masih
menyimpan rasa terhadap Zacky, dan mungkin saja dia akan tetap selamanya
seperti itu. Kini dalam kamarnya, Erza hanya menatap langit – langit, pandangan nya
benar benar kosong. Sepertinya malam ini dia butuh teman untuk bercerita.
“Halooo Tya”
“Eh ya Za napa lu malam
malam nelepon gua, terus suara lu kaya habis mewek”
“Iyaa”
“Hah, kenapa anjing ! lu
mewek kenapa ? lu berantem lagi ma nyokap ?”
“ Bukan, gua mau cerita
tentang Jekul”
“Hah ? Jekul ? Dia kenapa
?
Seketika
Erza teringat kejadian tentang Zacky dan dirinya, bisa saja respon yang
diberikan oleh Tya sama seperti yang dilakukan Zacky kepadanya. Meskipun masih
kemungkinan, tapi ketakutan yang sama tak bisa Erza bohongi, lebih baik cari
aman daripada harus mengalami hal yang serupa untuk kedua kali.
“Ehmm gak deng gak kenapa
napa, gua lagi kacau ajah ,tadi juga gua asbun ko ”
“Bener nih gak papa, lu
kalau mau cerita ke gua ajah besok”
“Iya sip.., yauda gua tutup
Tya bye”.
///Luar Ruang Futsal///
“ Eh, kunci ruangan ini
disiapa ?” tanya Ajim
“Gatau bukannya terakhir
yang megang Jekul ya Jim” balas Ebu
“Si Jekul belum kesini
lagi hadeuhhh”
“Emang lu mau apasih ?”
tanya Barjo.
“Gua mau ngambil charger
HP”
“Ayangggggg” seru Orin
mengagetkan
“Duhh ! kaget tau yang,
eh yang nanti kalau ketemu Jekul di kelas tar suruh ke sini yaa”
Masih terlintas dalam benaknya, Zacky terus mengingat
ngingat ucapan Erza yang menyatakan rasa di depannya malam kemarin. Gila,
itulah kata yang selalu Zacky ucapkan di hatinya dari rumah sampai parkiran sekolah.
“Emang udah gila kali si Erza, sialan ! gua
jadi risih gini” tuturnya dalam hati
Pagi ini memang tidak ada pelajaran di kelas XI IPA 1, lantaran Pak
Ade guru bahasa sunda sedang dinas keluar kota, jadi banyak anak IPA 1 yang
nongkrong diluar termasuk Sinta cs, kelompok cewe cewe yang merasa paling
cantik, paling oke diantara semua anak cewe IPA 1, apalagi mereka sangat
terobsesi dengan gaya pertemanan Erza cs. Lebih ingin menyaingi sih tepatnya,
secara pertemanan Erza, Tya, Dea, Zacky sempurna dan terkenal di SMA.
“Eh liat liat itu si
Jekul gilaa ihh ganteng yaa” Seru Ijay
“B ajah, tapi emang manis
sih “ balas Mirna
Sinta yang disebelah Ijay, mengamati wajah Zacky yang
menurutnya manis dan ganteng, apalagi gaya Zacky yang selalu “slengean” membuat
kesan macho, satu hal meski Zacky selalu tampil urakan tapi pantas dan enak
dilihat, beda sama cowo cowo lain yang udah urakan gak pantes diliat. Walaupun
sebenarnya Sinta ingin Zacky tampil rapih dan bersih tapi itu hanya angan angan, lagian dia bukan siapa siapanya Zacky.
“ Sin lu kok dari tadi
senyum senyum liat Jekul, lu naksir ya ? “ goda Mirna
“ Kalau iya kenapa !”
tantang Sinta
“Yaudaa sikat lurrr,
gapapa yang penting deket dulu, syukur syukur lanjut ya kan, Jay.”
Terasa berat, setiap kali Erza melangkah menaiki anak
tangga menuju ruang kelasnya. Kelas XI IPA 1 memang di lantai 2, mungkin yang
membuat berat adalah kesedihannya turut ikut ke sekolah ditambah dia harus satu
kelas dengan Zacky. Orang yang membuat hatinya hancur, tapi emang Zacky gak
salah sih.
/// Ruang Kelas ///
“ Za, lu hari ini kaya
penuh beban, iya kan De hahaah” gurau Tya
“hmmm” balas Erza
“Oh ya Za lu mau cerita
apaan ?, kemaren lu nelepon gua, tapi gak
jadi cerita ”
“ Woyy Za lu ditanya diem
aje sama si Tya, lu kenapa lagi sakit ?.” ucap Dea yang dari tadi diam
memperhatikan.
Lagi lagi, Erza hanya diam tak menjawab pertanyaan kedua
teman nya, sekarang dia hanya membenamkan wajahnya ke tas yang disimpan
atas mejanya. Tya dan Dea pun tidak ambil pusing dengan sikapnya Erza hari ini , mungkin
dia benar sakit. Sementara itu dalam hati Erza berusaha menjawab pertanyaan
Dea, kalau dia memang sakit. Sakit hati tepatnya.
“ Eh Jek tunggu bentar “
panggil Orin agar Zacky menghentikan langkahnya
“ Kenapa Rin ?” tanya
Zacky
“Kebetulan gua ketemu lu
disini, lu mau ke kelas kan ? “
“Iyaa napa ?”
“Lu di tunggu ama anak
anak di ruang futsal tuh”
“Ohh ya kalau gitu gua
kesana.”
Ketika nanti di kelas, Zacky ada niat untuk menghindari
Erza sementara. Gak ada interaksi, gak ngomong, pokonya gak mau deket
Erza. Bahaya juga kan, dan hal itu pula yang dirasakan Erza saat Zacky sudah
ada dikelas, dia merasa ada jarak yang memisahkan hubungan kedua sahabat itu karena
memang salahnya sih yang menyatakan rasa
pada cowok normal. Sementara itu, suatu rencana sudah disiapkan oleh Sinta cs
untuk bisa mendekati Zacky dengan
bantuan Orin tentunya.
Jam
pelajaran terakhir sudah selesai, hari ini Tya dan Dea ada jadwal latihan di
ruang seni tari , Zacky ada latihan dengan tim futsal sekolahnya, sedangkan
hari ini Erza tidak ada kegiatan yang dilakukannya, hebat bukan, dalam 6 hari
dia hanya libur satu hari dari kegiatan sekolah.
“ Ehh Za lu dari pada gak
da kegiatan mending lu ikut kita ke ruang seni tari” ajak Tya.
“ Emang gapapa ?.” tanya
Erza
“ Udehh ikut, kita nanti
cerita yang lucu lucu, Yoii brow “ gurau Dea
“ Ya udah deh gua ikut,
daripada gua gabut juga”
/// Ruang Seni Tari ///
Candaan Dea berhasil membuat Erza kembali tertawa lagi,
memang bakat komedian mengalir di tubuh mungilnya itu. Apa yang diucapkan nya
meskipun sereceh apapun tetap lucu apalagi melihat ekspresinya saat melawak
bikin ngakak ditambah kata anak anak IPA 1 mukanya mirip “Jerry Mouse”.
“ Hahaha bener anjing !
gua pernah duduk di depan pas naik grab terus supirnya bau ketek” ujar Dea
“ Hahaha kenapa lu gak di
jemput pake mobil” tanya Tya
“Biasakan gua orangnya
baik, jadi gua pinjem pinjemin lah hahaha”
“Sa ae lu, Jerry hahaha”
balas Erza
“Ehh lu semua mau beli minum gak? haus nih dari
tadi bicara mulu”
“Nitip dong za, gue sama Dea pengen Teh Gelas aja ” pinta Tya
“Ya udah gue ke kantin
dulu yaa”
Tinggal Dea dan Tya yang ada di ruangan seni tari serta
sebuah tas milik Erza yang disimpan di atas meja. Ide jahil Dea muncul ketika
tas yang ditinggal pemiliknya keluar, Tya yang juga penasaran isi tas Erza
menyuruh Dea untuk membukanya. Tapi
layaknya tas cowok lain, di dalam tas Erza hanya ada sebuah buku pelajaran, dua
buah pulpen , tipe X kosong, jadi tak ada yang aneh. Tapi, Dea menemukan satu buku
yang dianggapnya menarik, buku itu ternyata berisi..
.
“ Dea, Tya teh gelas nya
gak ada jadi gua beli teh kotak mayan lah”
ujar Erza saat masuk ruang seni tari
“ Za ! ini maksudnya apa
?.” ucap Tya sambil menunjukan buku tadi
“Ehh ...itu... itu lu
bedua liat isi kantong gua? Babi lu !!”
“ Emang kenapa ? jadi
bener kan dugaan gua selama ini tentang lu ama Jekul “ ucap Dea kesal
“Za, gua ga nyangka lu
kaya gini, kenapa lu sembunyiin ini dari kita, JAWAB !!!”
“IYA, ! IYA, gue emang suka
sama Jekul ! dan lu berdua ga ada hak ngelarang gue buat suka sama orang,
termasuk Jekul. Gua bakalan suka sama Jekul dan selamanya akan seperti itu “
Jawab Erza.
Setelah mendengar jawaban Erza, Tya dan Dea seakan
terhipnotis dibuatnya tak ada ruang untuk berfikir, tak ada kata yang terucap, dalam
hening ruangan mereka hanya terdiam ,
termasuk Zacky yang berada di luar ruang seni tari yang tak sengaja
mendengar obrolan ke 3 sahabatnya ketika akan bersiap latihan futsal.
“ Fiks, gua harus jaga
jarak” ujarnya pelan dan bergegas pergi ke lapang.
-Next Part-
No comments:
Post a Comment